Mengunjungi beberapa objek wisata di Kota jambi dapat lebih puas dengan menggunakan jasa sewa mobil. Selain puas, tentunya Anda dapat menikmati beberapa tujuan wisata sekaligus dengan lebih bebas dan fleksibel. Jambi merupakan sebuah provinsi di pulau Sumatera yang kaya akan keindahan alam dan warisan budaya yang memikat. Kunjungan ke beberapa objek wisata di Jambi akan membawa Anda ke petualangan yang tak terlupakan. Provinsi ini terkenal dengan kekayaan alamnya, seperti hutan hujan tropis yang melimpah, sungai yang mengalir indah, dan taman nasional yang menakjubkan.
Selain itu, Jambi juga memiliki sejarah yang kaya, yang tercermin dalam situs-situs arkeologi, candi-candi kuno, dan kebudayaan suku-suku asli yang masih melestarikan tradisi mereka hingga hari ini. Dalam kunjungan Anda, Anda akan dapat menjelajahi keindahan Taman Nasional Bukit Duabelas, menikmati keindahan danau di Danau Kerinci, atau merasakan kehidupan pedalaman dengan mengunjungi suku-suku Anak Dalam. Bersiaplah untuk terpesona oleh keindahan alam yang memesona dan keramahan penduduk setempat yang hangat. Berikut 5 tujuan objek wisata di Jambi yang dapat Anda nikmati selama berkunjung ke Bumi Melayu ini. Selamat menikmati kunjungan Anda ke objek wisata di Jambi!
1. Gunung Kerinci
Gunung Kerinci (juga dieja "Kerintji", dan dikenal sebagai Gunung Gadang, Berapi Kurinci, Kerinchi, Korinci, atau Puncak Indrapura) adalah gunung tertinggi di Sumatra, gunung berapi tertinggi di Indonesia, dan puncak tertinggi di Indonesia di luar Papua. Gunung Kerinci sendiri terletak di Provinsi Jambi yang berbatasan dengan provinsi Sumatera Barat, di Pegunungan Bukit Barisan, dekat pantai barat, dan terletak sekitar 130 km sebelah selatan Padang. Gunung ini dikelilingi hutan lebat Taman Nasional Kerinci Seblat dan merupakan habitat harimau dan badak sumatera.
Puncak Gunung Kerinci berada pada ketinggian 3.805 mdpl, di sini pengunjung dapat melihat di kejauhan membentang pemandangan indah Kota Jambi, Padang, dan Bengkulu. Bahkan Samudera Hindia yang luas dapat terlihat dengan jelas. Gunung Kerinci memiliki kawah seluas 400 x 120 meter dan berisi air yang berwarna hijau. Di sebelah timur terdapat danau Bento, rawa berair jernih tertinggi di Sumatera. Di belakangnya terdapat gunung tujuh dengan kawah yang sangat indah yang hampir tak tersentuh. (sumber)
Terdapat beberapa alternatif jalur darat yang dapat digunakan untuk menuju lokasi gunung Kerinci. Jika Anda memulai dari kota Jambi, maka dapat menggunakan jasa travel untuk menuju ke Sungai Penuh, lalu dapat disambung dengan menaiki angkot ke Kayu Aro dan turun di Desa Kersik Tuo yang menjadi tempat awal pendakian.
Menggunakan jasa rental mobil juga dapat menjadi alternatif jika Anda pergi secara rombongan bersama beberapa teman. Selain dapat mempermudah perjalanan yang kurang lebih dapat ditempuh dalam waktu 9 jam, menggunakan jasa rental mobil pun tentunya dapat lebih nyaman dan leluasa.
Jika Anda berasal dari luar kota dengan menggunakan Jalur udara dan mendarat melalui Bandara Sultan Thaha, Jambi, Anda harus menempuh waktu yang lebih lama untuk mencapai basecamp pendaki di Kersik Tuo.
2. Danau Gunung Tujuh
Salah satu dari banyak danau eksotis yang menakjubkan di Indonesia adalah Danau Gunung Tujuh. Pesona keindahannya menarik minat generasi muda untuk mengunjungi danau ini, meskipun aksesnya membutuhkan usaha yang cukup besar.
Danau Gunung Tujuh terletak di kawasan Taman Nasional Kerinci Seblat, Provinsi Jambi. Taman Nasional Kerinci Seblat sendiri merupakan taman nasional terbesar di Pulau Sumatera.
Taman Nasional Kerinci Seblat juga terkenal dengan gugusan Bukit Barisan yang menakjubkan. Maka tidaklah mengherankan bahwa Danau Gunung Tujuh dikelilingi oleh tujuh gunung.
Tujuh gunung yang mengelilingi danau ini antara lain Gunung Tujuh, Gunung Jar Panggang, Gunung Selasih, Gunung Lumut, Gunung Madura Besi, Gunung Hulu Sangir, dan Gunung Hulu Tebo.
3. Jembatan Gentala Arasy
Di Kota Jambi terdapat salah satu jembatan yang sangat menarik sebagai tujuan wisata, yaitu Jembatan Gentala Arasy. Jembatan ini melintasi Sungai Batanghari dari Kecamatan Pasar Jambi ke Kecamatan Pelayangan, Kota Jambi.
Jembatan ini memiliki panjang 503 meter dan lebar 4,5 meter, hanya dapat dilalui oleh pejalan kaki. Setiap ujung jembatan memiliki daya tarik tersendiri. Ujung satu berlokasi tepat di depan rumah dinas Gubernur Jambi di Kecamatan Pasar Jambi.
Sementara di ujung lainnya, terdapat menara jam setinggi 80 meter yang terletak di Kelurahan Arab Melayu, Kecamatan Pelayangan, Kota Jambi. Menara tersebut juga berfungsi sebagai museum sejarah yang menyimpan jejak masuknya Islam di Jambi. "Kita harus terus mempromosikan Jembatan Gentala Arasy," kata Penjabat Gubernur Jambi, Hari Nur Cahya Murni, dalam sebuah video yang dikutip dari Antaranews.
Jembatan ini telah berdiri cukup lama dan diresmikan oleh Wakil Presiden Jusuf Kalla pada tahun 2015. Jembatan ini memiliki bentuk meliuk seperti huruf S, yang membuatnya menarik untuk difoto. Pemerintah Provinsi Jambi telah memasukkan Jembatan Gentala Arasy sebagai salah satu destinasi wisata dalam program Jelajah Jambi, The Hidden Paradise in Jambi.
4. Komplek Candi Muaro Jambi
Kompleks Percandian Muaro Jambi menyimpan lebih dari 80 reruntuhan candi dan sisa-sisa permukiman kuno dari abad ke-9 hingga ke-15 Masehi. Meskipun belum sepopuler candi-candi di Pulau Jawa, situs purbakala ini, yang juga diyakini sebagai salah satu pusat perkembangan agama Buddha pada masa kejayaan Kerajaan Sriwijaya, merupakan aset yang dapat dimanfaatkan dalam bidang ilmu pengetahuan, kebudayaan, pariwisata, sosial, agama, dan ekonomi.
Situs purbakala ini membentang sepanjang 7,5 kilometer dari barat ke timur di sepanjang tepian Sungai Batanghari. Kompleks percandian ini dapat diakses melalui darat maupun sungai, dengan jarak sekitar 30 kilometer dari Kota Jambi. Dari sekitar 80 reruntuhan candi yang diketahui, yang disebut oleh masyarakat setempat sebagai "menapo", hanya sebagian kecil yang telah direstorasi. Berdasarkan sisa-sisa reruntuhan yang ada, terlihat bahwa candi-candi ini dibangun dengan menggunakan batu merah.
Beberapa candi yang telah dibangun dan dapat dikunjungi oleh wisatawan di antaranya adalah Candi Vando Astano, Candi Gumpung, Candi Tinggi, Candi Kembar Batu, Candi Gedong 1, Candi Gedong 2, dan kolam Talaga Rajo. Selain itu, terdapat juga Kanal-Kanal Tua yang mengelilingi kompleks percandian ini. Lokasinya tersebar di Desa Muaro Jambi, Kemingking Dalam, dan Danau Lamo.
Pemerintah Provinsi Jambi telah menyusun rencana induk pengembangan situs candi Muaro Jambi dan dokumen Desain Rekayasa Detail (DED) untuk menentukan restorasi dan pengembangan situs ini dengan anggaran sekitar 12 triliun rupiah.
5. Masjid Agung Al Falah
Masjid Agung Al Falah adalah masjid terbesar di Provinsi Jambi. Meskipun banyak masjid menampilkan keindahan melalui bangunan megah dengan banyak ornamen detail sebagai hiasan, daya tarik utama Masjid Agung Al Falah justru terletak pada kesederhanaannya.
Pada pandangan pertama, bangunan masjid ini terlihat seperti sebuah pendopo terbuka dengan banyak tiang penyangga dan sebuah kubah besar di atasnya. Konsep bangunan yang terbuka tanpa sekat ini menciptakan kesan ramah.
Masjid ini juga dikenal sebagai Masjid 1.000 Tiang karena jumlah tiang yang banyak. Meskipun sebenarnya jumlah tiangnya tidak sampai seribu, melainkan hanya 232. Tiang-tiang ini digunakan sebagai struktur konstruksi yang tahan gempa.
Tiang-tiang tersebut memiliki berbagai bentuk. Dari luar, mereka terlihat seperti tiang biasa dengan warna putih polos. Namun, ketika memasuki bagian tengah masjid, terlihat 40 tiang dengan garis tengah yang lebih besar daripada tiang di luar. Bagian bawah tiang-tiang ini dihiasi dengan ukiran kayu. Tubuh tiang-tiang tersebut terbuat dari tembaga kuningan yang didatangkan dari Jepara, Jawa Tengah.
Keindahan bagian dalam masjid terlihat dari mihrab yang terletak di dinding bagian barat, yang merupakan satu-satunya dinding di masjid ini. Mihrab ini dihiasi dengan ukiran dan kaligrafi yang terbuat dari kuningan dan tembaga.
Di sisi kanan mihrab terdapat kaligrafi yang menampilkan asma Allah Swt., sedangkan di sisi kiri terdapat kaligrafi yang menampilkan Nabi Muhammad Saw. Selain itu, di sebelah kanan dan kiri mihrab terdapat dinding yang dihiasi dengan ukiran. Di tengahnya terdapat tulisan nama-nama khulafaurrasyidin (empat khalifah), yaitu Abu Bakar Ash Sidiq, Umar bin Khattab, Usman bin Affan, dan Ali bin Abi Thalib.
Kubah besar yang hanya dicat putih di luar ternyata memiliki kejutan ketika dilihat dari dalam. Bagian dalam kubah ini dihiasi dengan aksen hiasan geometris dengan berbagai warna, seperti putih, hijau muda, hijau tua, merah muda, dan biru. Keindahan kubah ini semakin ditingkatkan dengan adanya kaligrafi yang terbuat dari kaca yang menampilkan nama-nama Allah.
Pemberian nama Al-Falah, yang berarti kemenangan, pada masjid yang memiliki banyak kejutan di bagian dalam ini bukan tanpa alasan. Secara Islami, Al-Falah mengandung makna bahwa kehidupan manusia di dunia harus mencapai kemenangan dengan memperkuat iman dan ketakwaan. Dari segi sejarah, masjid ini berlokasi di Tanah Pilih Seseko Betuah, yang merupakan tanah milik Kerajaan Melayu Jambi yang pada tahun 1855 dikuasai oleh pemerintah Belanda (Benteng Belanda). Namun, berkat perjuangan yang gigih, akhirnya lokasi itu dapat dikuasai oleh pemerintah Melayu Jambi.
Objek Wisata Lain di Jambi
Selain kelima tujuan di atas, terdapat beberapa objek wisata lain yang tidak kalah menarik untuk dikunjungi, seperti Danau Kaco, Pulau Berhala, Kebun Teh Kayu Aro, Candi Gumpung, Taman Nasional Bukit Dua Belas dan banyak lagi.
Jadi, apakah Anda sudah memiliki rencana untuk berkunjung ke kota Jambi dan menikmati beragam objek wisata yang ada di sana? Jangan lupa sewa mobil di Jambi sebelum Anda berangkat ya, sehingga ketika sudah sampai tujuan, mobil yang Anda pesan sudah siap menjemput dan mengantarkan Anda berkeliling dan menikmati kota Jambi dan objek wisata di sekitarnya.